Peuyeum
Peuyeum adalah makanan khas Bandung yang terbuat dari singkong yang direbus hingga cukup matang, setelah dingin diberi ragi lalu di simpan dalam tempat tertutup, biasanya dalam sebuah keranjang anyaman dari bambu lalu ditutup rapat dengan pohon pisang dengan tujuan agar terjadi fermentasi, proses untuk menjadi peyeum selama 1 atau 3 malam.
Untuk tujuan komersil, para pedagang peuyeum mulai memajang singkong yang masih dalam proses peragian menjadi peuyeum, dengan tingkat pematangan yang masih ¾, di gantung di etalase-etalase khusus, yang biasanya berada di tempat-tempat keramaian atau stasiun-stasiun.
Para pedagangnya tidak memberitahukan harganya dengan tulisan. Mereka hanya melayani saja. Untuk pembeli yang bertransaksi, cukup bertanya kepada penjual berapa harga per kilo, lalu jika, pembelian peuyeum cukup banyak akan diberikan wadah khusus yang terbuat dari bambu yang di sayat-sayat tipis.
Tempe Goreng
Tempe goreng ini banyak kita temui di terminal-terminal bus atau tempat keramaian lain, rasanya pun beraneka macam ada yang pedas atau gurih. Cukup merogeh kocek beberapa puluh ribu kita akan mendapatkan tempe diiris tipis-tipis dan digoreng dengan selimut tepung ini. Bentuk tempe goreng ini ada yang kotak per segi panjang dan lingkaran. Para penjual biasanya membungkusnya dengan plastik dan diberi harga per bungkus. Dengan banyak pilihan rasa, kita bisa menikmati tempe goreng parahyangan ini, dengan lebih manja dan santai.
Manisan Kedondong
Manisan kedondong adalah suatu penganan dari buah kedondong, yang biasanya di jual di gerai-gerai khusus oleh-oleh khas daerah, ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari kaca putih, seperti “toples”, serta di letakkan di bagian muka sebuah rak pajangan terbuat dari triplek. Manisan ini teriris-iris menjadi bagian-bagian dari buah kedondong dan berwarna hijau muda. Dijamin Anda tidak akan perlu mengupas kedondong.
Ketiga oleh-oleh di atas dapat mengingatkan kita akan sebuah kota, yakni Bandung ke pada orang lain yang tinggal di luar kotanya.
Post a Comment