Untuk makanan pembuka, saya pilih Yam Mamuang (Salad Mangga) dari deretan menu Spicy Thai Salad mereka. Teman saya yang penggemar makanan goreng renyah dan sambal pedas, sibuk menikmati Pohpiatodd (Lumpia Goreng) yang dicelup ke sambal pedas asam manis dan ini memang jadi pembuka yang menyegarkan sebelum masuk ke hidangan utama BBT Bali.
Perhatikan simbol jempol merah pada menu, yang artinya ‘Best Choice’, coba chef recommendation BBT untuk Khao Phat Sap Bpa-rot (Nasi Goreng Nanas), Saomay, Tom Yum – dengan tingkat kepedasan mulai dari satu sampai tiga cabe.
Teringat pada perjalanan ke Bangkok beberapa tahun yang lalu, hidangan khas yang bernama Pad Thai atau bisa juga disebut kwetiawnya orang Thailand, menjadi salah satu makanan paling favorit yang bisa kami temukan dimana saja, bahkan mereka menjualnya di kaki lima dengan cita rasa yang sangat gurih dan lezat, karena ada tauge mentah segar yang ditabur, tidak dimasak, diatas Pad Thai yang sudah matang siap santap. Kami jadi ingin mencoba Pad Thai versi BBT Bali. Hmm.. cukup enak walaupun rasa bumbunya kurang ‘nendang’, ya..
Pelepas dahaga, penyejuk lidah dari rasa pedas dan tajam setelah bersantap? Coba Nam Bai Bua Bok (Thai Ice Green Tea with milk), teh hijau bubuk yang langsung diimport dari negara aslinya, atau jus kedondong yang konon berkhasiat mengobati sakit batuk dan penyakit kulit.
Semua menu yang ditawarkan di BBT Bali ini sangat terjangkau untuk ukuran lokal, mulai dari Rp 9,000 sampai Rp 25,000. Dengan suasana rumahan yang cozy, mungil, tenang tepat rasanya dijadikan tempat melepas penat setelah seharian jalan-jalan di Kuta, dan berbelanja oleh-oleh khas Bali di Khrisna, karena tempat ini bisa jadi persinggahan yang dapat memuaskan appetite Anda untuk hidangan khas Thai dan Chinese rumahan, dengan harga terjangkau.
Jam buka: 11.30 – 19.30pm (Senin-Kamis); 11.30 – 21.00pm (Jumat-Sabtu); MINGGU TUTUP
Lokasi: Jl. Dewi Sri 1 No.7 (sebelah Palloma Hotel), Kuta, Bali.
Lokasi: Jl. Dewi Sri 1 No.7 (sebelah Palloma Hotel), Kuta, Bali.
Post a Comment